Latest News

Sunday, June 24, 2018

Pastor Benny Susetyo: “Siapa yang bilang politik itu jahat atau tidak bagus? Politik itu baik!”

Pastor Benny Susetyo (kiri) sedang berbicara tentang Gereja dalam Panggung Politik. Foto dari panitia seminar.

Mengapa orang Katolik selama ini tidak banyak muncul ke dunia politik? Bukankah dengan terjun ke dunia politik berarti kita ikut memberi garam dan terang dunia? Salah satu kelemahan Gereja Katolik selama ini adalah kurang merespon situasi politik Indonesia dan kaderisasi. Contohnya, setelah era Frans Seda, Cosmas Batubara, dan YB Sumarlin, Gereja Katolik seperti kehabisan stok tokoh Katolik.

Pastor Benny Susetyo Pr mempertanyakan hal itu dalam seminar bertema “Gereja Katolik dalam Pusaran Dunia (Politik): Quo Vadis?” di Gedung Srijaya, Surabaya, 10 Juni 2018 yang dihadiri sekitar 500 peserta.

“Apakah peran kita (Gereja Katolik) menghadapi situasi semacam itu? Bolehkah pastor dan Gereja Katolik berpolitik praktis? Bolehkan umat Katolik ikut berpolitik praktis? Pertanyaan-pertanyaan itu pun diangkat oleh Pastor Benny yang saat ini bertugas sebagai Satgas Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam “Gereja dalam Panggung Politik.”

Seraya menghimbau dan memotivasi semua generasi muda Katolik dan umat Katolik untuk terjun di bidang politik, Pastor Benny bertanya, “Siapa yang bilang politik itu jahat atau tidak bagus? Politik itu baik!”

Maka, Pastor Benny mengajak umat Katolik untuk “berdiri sejajar dengan yang lain dalam membangun bangsa dan negara” dan mengkritik umat dan pastor yang setiap saat hanya sibuk mengurus paroki tapi tidak melihat ke luar. “Kita ini hanya berpikir paroki, hanya sibuk di dalam. Setiap kali yang dipikirkan rapat paroki, tetapi kita tidak berpikir ke luar. Harusnya sebagai umat Katolik, sebagai garam dan terang dunia, kita terjun ke dunia politik juga,” tutur imam itu.

Kelemahan lain umat Katolik adalah tidak saling mengalah dan tidak saling mendukung. “Misalnya dalam satu dapil, harusnya kita berikan kesempatan kepada calon kita yang secara kemampuan luar biasa untuk maju menjadi anggota legislatif. Tetapi yang terjadi apa? Kita malah royokan di dapil itu, sekitar 4-5 orang Katolik di situ. Hasilnya, kita kalah melulu,” jelas imam itu.

Pastor Benny juga melihat Gereja Katolik “tidak menyiapkan pendidikan dan kaderisasi politik” tetapi “hanya sibuk urusan di dalam, bertengkar di dalam, rapatnya paling ramai, jago kandang.”
Maka, Pastor Benny menghimbau peserta seminar untuk mulai belajar dari Romo Van Lith yang meletakkan dasar Katolik di Jawa. Karena yakin bahwa pewartaan Gereja tidak akan berhasil kalau Gereja tidak menjadi Gereja pribumi, jelas imam itu, “Romo Van Lith awalnya tidak membangun gereja tetapi membangun manusia.”

Awalnya van Lith bukan membangun gereja tetapi sekolah dan kursus-kursus untuk ibu-ibu warga setempat. “Dari inilah muncul tokoh-tokoh Katolik yang nantinya menjadi peletak dasar tokoh-tokoh Katolik yakni tokoh politik, tokoh berpengaruh, karena baru sadar investasi manusia lebih penting.”
Namun saat ini, sebaliknya, investasi tanah dan gedung lebih penting. “Dewan paroki datar-datar saja. Kalau urusan pembangunan gereja umat antusias, kalau urusan kaderisasi umat tidur karena merasa tidak penting.”


Akhirnya, imam itu mengamati, “kita seperti ini, bukan menyiapkan manusia yang mampu menjadi tanda sarana hadirnya Allah itu, karena keberhasilan diukur dari materi bukan kualitas manusianya. Bagaimana Gereja bisa hadir menjadi ajur ajer, menjadi terang dan garam dunia, itu tidak pernah dipikirkan.” (herman yos k)



Source : penakatolik.com

Kementan: Ini Bukti Petani Makin Sejahtera di Era Jokowi-JK


Kementan Arman Sulaiman

Jakarta - Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi, Kementerian Pertanian, Ketut Kariyasa mengungkapkan sejak tahun 2015 hingga Mei 2018, kebijakan pembangunan pertanian pemerintahan Jokowi-JK berhasil meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya ini terbukti pada beberapa indikator berikut. 

Pertama, menurunnya secara konsisten jumlah penduduk miskin di perdesaan baik secara absolut maupun persentase, walaupun penurunannya tidak sedrastis di wilayah perkotaan. 

"Dari data BPS, pada September 2015, jumlah penduduk miskin di pedesaan sebanyak 17,89 juta jiwa atau 14,09% dan pada September 2016 turun menjadi 17,28 juta jiwa atau 13,96% dan pada September 2017 turun lagi menjadi 16,31 juta jiwa atau 13,47%," demikian dikatakan Ketut, dalam keterangan tertulis, Minggu (24/6/2018).

Kedua, sambung Ketut, membaiknya kesejahteraan petani juga dapat dilihat dari berkurangnya ketimpangan pengeluaran (menurunnya Gini Rasio) yang juga mencerminkan semakin meratanya pendapatan petani di pedesaaan. 

Menurut data BPS, sejak Maret 2015 hingga Maret 2017, Gini Rasio pengeluaran masyarakat di perdesaan terus menurun, dari 0,334 pada tahun 2015 menjadi 0,327 pada tahun 2016 dan menurun lagi menjadi 0,302 pada tahun 2017. 

"Kondisi ini secara implisit menunjukkan semakin membaiknya pendapatan petani. Gini Rasio di perkotaan juga mengalami penurunan, namun masih berada dalam ketimpangan sedang, sementara di perdesaan sudah berada dalam ketimpangan rendah," jelas Ketut.

Dan terakhir, menurut Ketut, dengan semakin membaiknya daya beli masyarkat petani di perdesaan. Ini terlihat dari indeks Nilai Tukar Petani (NTP) dan Indek Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP). 

Berdasarkan data yang dirilis BPS, secara nasional pada Mei 2018 indek NTP sebesar 101,99 atau meningkat 0,37% jika dibanding April yang hanya 101,61. NTP Mei 2018 ini pun lebih besar dibanding Mei 2017 yang hanya 100,15. Begitu juga indek NTUP meningkat 0,32% dari 111,03 pada April 2018 menjadi 111,38 pada Mei 2018. 

"Kenaikan NTP dan NTUP ini menunjukkan membaiknya daya beli petani yang secara otomatis menunjukkan kesejahteraan petani membaik. Meningkatkanya daya beli petani juga terjadi jika dibandingkan pada tahun sebelumnya (Mei 2017)," tandas Ketut. (ega/dna)




https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4080826/kementan-ini-bukti-petani-makin-sejahtera-di-era-jokowi-jk

Daftar Ruas Tol yang Bakal Diresmikan Jokowi Usai Lebaran



Jakarta - Sejumlah ruas tol bakal segera dioperasikan usai libur Lebaran tahun ini. Di bulan Juli, setidaknya akan ada lima ruas tol dengan total panjang 105,15 km yang sudah siap dioperasikan.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang dikutip detikFinance, Sabtu (16/6/2018), beberapa ruas yang siap dioperasikan tersebut adalah ruas-ruas yang sudah lulus uji laik fungsi dan tinggal menunggu peresmian pengoperasian. Kelima ruas tersebut juga sudah dipakai pada mudik Lebaran kemarin.

Sejumlah ruas tol yang bakal dioperasikan bulan Juli itu di antaranya Tol Ciawi-Cigombong (bagian dari tol Bocimi) sepanjang 15,3 km, Jalan Tol tol Kartosuro-Sragen (bagian dari ruas Solo-Ngawi) sepanjang 35,2 km, dan Tol Brebes Timur-Pemalang (bagian dari ruas Pejagan-Pemalang) 37,3 km. 

Kemudian ada pula Tol Rembang-Pasuruan (bagian dari ruas Gempol-Pasuruan) 6,6 km dan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi I (JC Tanjung Morawa-JC Parbarakan) sepanjang 10,75 km. Ruas-ruas tersebut adalah bagian dari daftar ruas tol yang ditarget beroperasi pada bulan Mei lalu.

Tarif

Adapun untuk tarifnya, dikutip dari data BPJT, tarif tol Solo-Ngawi seksi Kartosuro-Simpang Susun (SS) Sragen sepanjang 36 kilometer (km), diperkirakan mencapai Rp 36.000 dengan tarif dasar sebesar Rp 1.000/km. 

Tarif ini turun Rp 300 dari sebelumnya yang sebesar 1.300/km seiring dengan kebijakan harmonisasi tarif tol-tol yang di atas Rp 1.000/km.

Lalu tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) seksi 1 SS Tanjung Morawa-SS Parbarakan sepanjang 10,75 km, dipatok sebesar Rp 981/km, sesuai dengan tarif Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi yang sudah beroperasi pada seksi 2-6 pada tahun lalu.

Tol Pejagan-Pemalang Seksi SS Brebes Timur-Sewaka sepanjang 37 km dipatok Rp 1.140/km sesuai PPJT terakhir. Tol ini juga belum ditetapkan tarifnya menunggu keputusan Menteri PUPR.

Tol Pemalang-Batang seksi Sewaka-SS Pemalang sepanjang 5,2 km dipatok tarif Rp 1.100/km. Tol ini juga termasuk tol yang belum diketahui nasib nya mengenai rencana penurunan tarif dari pemerintah.

Sedangkan untuk tol Gempol-Pasuruan seksi 2 SS Rembang-SS Pasuruan (6,6 km) sebesar Rp 1.000/km.



Source : https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4070196/daftar-ruas-tol-yang-bakal-diresmikan-jokowi-usai-lebaran

Saturday, June 23, 2018

Tudingan Soal Mark-Up Proyek LRT Palembang, Mana Datanya??

Tapi apa yang dilakukan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto di tanggal itu? Ia berada di Palembang menggalang dukungan massa untuk kader yang diusung Gerindra di Pilkada minggu depan yakni pasangan Cagub Aswari-Irwansyah dalam Pilgub Sumsel. Bukannya mengucapkan selamat ulang tahun atau menyebutkan harapan untuk Presiden Jokowi dan Indonesia ke depannya, ia malah melontarkan tuduhan yang keji.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menilai biaya pembangunan light rail transit (LRT) di Indonesia sangat mahal. Menurutnya berdasarkan riset indeks pembangunan LRT di dunia, biaya pembangunan untuk LRT hanya berkisar USD 8 juta/KM. Sedangkan di Palembang, yang memiliki panjang lintasan 23,4 km, biayanya hampir Rp 12,5 triliun atau USD 40 juta/KM.
"Coba bayangkan saja berapa mark up yang dilakukan pemerintah untuk 1 km pembangunan LRT. Jika 8 juta dolar itu saja udah mendapatkan untung, apalagi kalau 40 juta dolar," kata Prabowo saat sambutan dalam acara silaturahmi kader di Hotel Grand Rajawali, Palembang, Kamis (21/6/2018).
Ia juga mengaku mengaku tidak habis pikir atas tingginya biaya pembangunan LRT di Indonesia (khususnya di Palembang). Biaya itu sangat berbanding terbalik, meskipun semua material didapat di Indonesia. "Padahal material bangunan dibuatnya di Indonesia, tapi kenapa bisa mahal begitu ya. Seharusnya itu bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan gizi anak di Indonesia," kata Prabowo dengan percaya diri.
Menjawab Tudingan Prabowo
Padahal jauh hari sebelum Prabowo mengoceh, pada tanggal 24 Mei 2017 saat Menteri Keuangan Sri Mulyani meninjau proyek pembangunan LRT Palembang, beliau sudah memaparkan estimasi biayanya ke publik dengan gamblang.
"LRT yang tadinya diperkirakan menelan biaya lebih dari Rp 12 triliun, sesudah di-review, sekarang turun menjadi Rp 10,9 triliun. Dengan jarak sekitar 24,5 km, 13 stasiun, diperkirakan akan membuat kota Palembang menjadi kota yang semakin bergairah," kata Sri Mulyani kala itu.
Bagaimana Skema Pembayarannya?
Awalnya akan dibebankan kepada Waskita Karya selaku kontraktor proyek dalam bentuk biaya talangan dan akan diganti oleh pemerintah secara bertahap lewat APBN hingga 2020.
"Jadi kira-kira akan empat tahun. Mulai dari 2016, sudah mulai dengan biaya yang relatif masih sedikit Rp 350 miliar, tahun ini akan kita masukkan Rp 1,2 triliun, tahun depan Rp 4 triliun, dan dari total Rp 10,9, sebagian besar mungkin akan terselesaikan di 2018, dan sebagian sangat kecil dituntaskan tahun 2020," papar Sri Mulyani lagi.
Tanggapan dari Kepala Proyek LRT Palembang
Sementara Kepala Proyek LRT Palembang, Mashudi Jauhar mengaku biaya pembangunan LRT di Palembang sebenarnya sudah sesuai dengan harga pasar mengingat konstruksi LRT yang diterapkan di Palembang merupakan konstruksi layang yang membutuhkan biaya tinggi.
"Ya, apa yang mau ditanggapi? Wong datanya juga nggak dijelaskan dari mana? Dan apa bisa disamakan dengan Palembang yang dimaksudkan?" tutur Mashudi, Kamis (21/6/2018). Dia justru penasaran, di mana ada LRT di dunia yang biaya pembangunannya hanya US$ 8 juta/km atau Rp 112 miliar/km (kurs Rp 14.000/US$).
"Kalau boleh tahu di mana? Kayaknya perlu ditanyakan itu. Kalau di ASEAN, (konstruksi LRT) sudah di atas atau elevated. Jadi harusnya pasti akan jauh lebih tinggi biayanya," sebutnya lagi.
Sebagai data pembanding ia menambahkan, "Di Malaysia, (rute) Kelana Jaya-Ampang 7,2 miliar Yen/km (US$ 65,52 juta/km). Manila, LRT Fase 1 extension, 8,2 miliar Yen/km (US$ 74,6 juta/km)," beber dia.
Kesimpulan
Mari kita minta Prabowo utk membuka data-datanya, kalau memang beliau memiliki bukti yang kuat untuk menuduh pemerintah melakukan mark-up dan mengaku prihatin uang rakyat digunakan untuk pembangunan LRT di Palembang yang belum jelas manfaatnya. Menurut beliau lho ya.
Tentunya kita semua warga negara Indonesia yang cinta dan percaya bahwa Hukum adalah Panglima Tertinggi di Bumi Pertiwi ini akan mendukung upaya beliau melaporkan kasus korupsi dugaan mark-up ini. Kita juga tidak rela kalau uang pajak kita yang dibayarkan dengan susah payah hanya dipergunakan untuk membayar gaji buta, atau dikorupsi oleh para elit politik.
Asal tuduhan ini berdasar, ada bukti hitam di atas putih dan siap divalidasi oleh pihak yang berwenang. Kalau ini hanya sesumbar belaka ibarat pepatah “Tong Pekok Nyaring Bunyinya”, maka bersiaplah jangan sampai ada yang dilaporkan balik karena pasal pencemaran nama baik lho. Saya hanya mengingatkan…
#HBD57okowi
#JokowiKerjaPakaiHati
Oleh: Retha Putri
Referensi:
Source : https://seword.com/politik/tudingan-prabowo-soal-markup-proyek-lrt-palembang-mana-datanya-r1kZY15Z7

Memeriksa Klaim Prabowo Soal Biaya LRT Termahal

Bahan perbadingan

Hasil Studi

Untuk memahami konteks pernyataan “indeks termahal LRT di dunia 1 kilometer adalah 8 juta dolar” kami melakukan penelusuran dari beberapa informasi dari studi literatur.

Pertama, dari International Union of Railways (UIC). UIC sendiri adalah badan internasional sebagai wadah industri transportasi kereta api secara profesional.

Linus Grob dan Nick Craven membuat makalah penelitian ringkas berjudul “Analysis of Regional Differences in Global Rail Projects by Cost, Length and Project Stage” yang terbit pada 20 Oktober 2017. Mereka berdua mengolah dan menganalisis 1.499 proyek kereta api di seluruh dunia. Sumber datanya adalah data mentah infrastruktur IRJ Pro Database yang dikelola oleh International Railway Journal (IRJ). Data disebut menggunakan informasi konstan hingga Juli 2017.

Dengan memperhatikan tabel berjudul “Light Rail projects by region and implementation status” di halaman 10 makalah tersebut, dapat dilihat informasi perbandingan “cost per km in m$” dari proyek light rail di seluruh dunia. Tabel yang dilihat adalah “Track under construction & commissioning”.

Dari tabel itu, bisa dilihat harga rata-rata proyek light rail per kilometernya di atas puluhan juta dolar AS. (Catatan: kedua peneliti memberi catatan bahwa dari data mentah yang ada, hanya 808 proyek yang diketahui data biayanya)

Secara umum, harga paling rendah muncul dari regional Amerika Selatan dengan nilai $18,5 juta per km. Besaran harga tertingginya muncul dari regional Amerika Utara dengan nilai $99,7 juta per km. Sementara itu, untuk regional Asia, ditemukan informasi bahwa harga rata-rata proyek light rail per kilometernya adalah $69,7 juta.

Perlu diperhatikan, tabel juga menginformasikan besaran nilai untuk kategori low/mid income countries. Misalnya, untuk regional Asia, disebut rata-rata per kilometernya mencapai rata-rata $73,5 juta atau lebih tinggi dari rata-rata secara umum di Asia—tanpa mempertimbangkan kategori pendapatan negara. Yang jelas, dalam laporan tersebut tidak ditemukan informasi bahwa rata-rata proyek light rail(atau LRT) per kilometernya paling mahal adalah 8 juta dolar AS.

Kedua, laporan Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) soal Bus Rapid Transit (BRT)—bus umum cepat (seperti sistem Transjakarta untuk Indonesia). Laporan dari ITDP itu menarik karena menampilkan studi perbandingan cost (biaya) dari berbagai proyek moda transportasi. Perbandingan memuat soal moda Bus Rapid Transit (BRT); Light-Rail Transit (LRT), dan Heavy Rail Transit (HRT). Laporan juga memuat informasi perbedaan biaya antara negara berpenghasilan tinggi dan rendah.

Dengan memperhatikan Tabel 2.1 pada laporan itu, disebutkan bahwa harga rata-rata LRT per kilometer di negara berpendapatan rendah mencapai $25,3 juta, sementara untuk negeri berpendapatan tinggi mencapai $37,4 juta.

Perlu dicatat, laporan mengambil data 19 proyek pembangunan LRT di seluruh dunia, dengan asumsi rate dolar konstan pada 2013.

Melihat informasi per proyek LRT dari Tabel 2.3 pada laporan itu, dapat diketahui bahwa harga LRT per kilometer terendah adalah di Cina. Proyek Shenyang Tram di kota Shenyang dengan panjang 60 km itu mencatat harga per 1 km-nya sebesar $12,9 juta.

Berdasarkan laporan itu juga tidak ditemukan informasi biaya paling mahal LRT di dunia adalah 8 juta dolar per kilometer.

Akan tetapi, menarik untuk melihat informasi harga proyek BRT per kilometer dalam laporan itu. Secara umum, harga rata-rata proyek BRT per kilometer disebut lebih rendah dari rata-rata proyek LRT per kilometer. Apakah ini yang sebenarnya dimaksudkan oleh Prabowo?

Harga rata-rata proyek BRT bertipe Bronze misalnya diketahui mencapai $9,6 juta untuk proyek di negara berpendapatan rendah (lihat kembali Tabel 2.1 dalam laporan). Sementara itu, untuk informasi lebih rinci, harga proyek BRT terendah berada di Beijing, China. Pada Tabel 2.2 dalam laporan tersebut, disebut BRT Line 1 di kota Beijing, Cina dengan panjang 79 km itu berbiaya rata-rata sebesar $1 juta per kilometernya.

Laporan ITDP sendiri berasal dari data 42 proyek BRT di seluruh dunia.

Data detail proyek per negara juga menunjukkan besaran nilai proyek yang "beda tipis" dengan angka “8 juta dolar AS” yang disebut Prabowo. Proyek BRT Mexíbus Línea 3 Chimalhuacán–Pantitlán di kota Estado de Mexico, Meksiko, misalnya, berbiaya rata-rata per 1 kilometernya sebesar $8,9 juta.

Bahkan terdapat dua proyek BRT lain yang nilai rata-rata per kilometernya mendekati angka "8 juta dolar AS". Pada proyek BRT Linha Verde di kota Curitiba, Brasil, besaran biaya per kilometernya mencapai $7,1 juta. Sementara itu, pada proyek Guangzhou BRT di kota Guangzhou, China nilainya $7,6 juta.

Ketiga, penelusuran di internet memberikan informasi lain soal BRT. Arun MV, seorang yang mengaku sebagai Mining Engineer di situs tanya jawab Quora, pada 12 Agustus 2013 pernah menuliskan: “As of 2012, cost for 1 km of elevated light rail is about 150 million USD compared to 8 million USD for 1 km of BRTS. This makes BRTS an option for developing countries like Indonesia, India, Brazil and so on”.

Ada angka "8 juta dolar AS" yang disebutkan Arun MV untuk biaya setiap 1 kilometer BRTS (BRT System). Namun, informasi ini adalah untuk proyek BRT bukan LRT.

Akun bernama Arun MV itu juga tidak memberikan kejelasan informasi sumber data yang dia gunakan, sehingga pernyataan Arun MV hanya dapat dilihat sebagai opini.

Keempat, dari buku Lewis Lesley berjudul Light Rail Developers' Handbook (2011) yang mencatat: “A recent extension to the Brussels tramway cost €8 milion/km ($19 million/mile). Karlsruhe on-street track extensions are €7 to €8 million/km ($16 to $19 million/mile)” (halaman 10).

Namun, besaran angkanya bukan dalam USD ($), melainkan Euro (€), sehingga informasi ini seharusnya bukanlah sumber pernyataan “indeks termahal LRT di dunia 1 kilometer adalah 8 juta dolar”.

Kesimpulan


Dengan demikian, hasil periksa fakta atas pernyataan Prabowo soal nilai proyek LRT Palembang ditemukan hasil “tidak sepenuhnya benar”. Nilai proyek tersebut bukan lagi Rp12,5 triliun, tetapi sudah menjadi Rp10,9 triliun.

Sementara itu, untuk pernyataan “indeks termahal LRT di dunia 1 kilometer adalah 8 juta dolar", sampai 23 Juni 2018 pukul 14.30 WIB, lewat penelusuran secara online—baik melalui mesin pencari umum Google maupun pencarian literatur ilmiah lewat Google Scholar—belum didapat informasi yang bisa membenarkan pernyataan tersebut.

Oleh karena itu, pidato Prabowo masuk dalam kategori kegiatan politik, sebab disampaikan pada acara resmi Partai Gerindra. Pernyataan soal biaya LRT itu dapat dilihat sebagai opini politik. Penyataan itu belum terverifikasi sumber data beserta konteks informasinya, sehingga berpotensi menjadi pesan misinformasi. Apalagi jika masyarakat luas tidak berupaya melakukan pemeriksaan, percaya begitu saja, dan menyebarluaskan kabar itu.

======

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan menarik lainnya Frendy Kurniawan
(tirto.id - Ekonomi)


Penulis: Frendy Kurniawan
Editor: Maulida Sri Handayani

Source: https://tirto.id/memeriksa-klaim-prabowo-soal-biaya-lrt-termahal-cMQr

SELAMAT ULANG TAHUN, PAKDE JOKOWI..



Kita doakan presiden kita, yang hari ini berulang tahun ke-57:

SELAMAT ULANG TAHUN, PAKDE JOKOWI..

Sedikit nostalgia...

Aku ingat ketika itu aku deg-degan menanti kabar, apakah Pakde jadi dicalonkan ?

Sesudah memperhatikan sepak terjangmu di Solo dan Jakarta, baru kali ini aku punya harapan, bahwa ada pemimpin negeri yang berasal dari kalangan biasa, bukan kaum elit maupun tentara.

Dan ketika wajahmu terpampang di baliho-baliho di sudut kota, hatikupun bersorak bahagia. Aku berjanji pada saat itu, ku akan berjuang untukmu. Bukan karena kamu, tapi karena kamu adalah aku.

Tahukah pakde, lelahnya aku dulu melihat situasi negeriku ?

Negeri yang porak poranda karena ulah para bedebah, yang terus menerus merampok harta ibu pertiwi tanpa rasa malu dan kenyang lagi.

Sedangkan pemimpin yang ada, sibuk menggemukkan diri dan nafsu berkuasanya, sehingga kalau bisa negeri ini dipimpin oleh anaknya, cucunya, anak cucunya, cucu dari cucunya dan terus tanpa ada matinya.

Dan padamu semua kusandingkan. Baru kali itu aku memilih dengan harapan...

Sempat banyak orang kecewa padamu diawal pemerintahan, tapi aku tidak. Aku merasa ada sesuatu yang terlewatkan. Sesuatu yang tidak tampak di permukaan tetapi terasa sebagai sebuah gerakan.

Lalu, mulailah aku menulis tentang dirimu. Tentang langkah-langkahmu. Tentang strategimu. Dan semakin sering aku menulisnya, aku kagum padamu. Karena disana aku belajar bagaimana seharusnya memimpin itu..

Tauladanmu sungguh luar biasa. Anak-anakmu kau ajarkan bagaimana tidak memanfaatkan kuasa. Engkau mengajarkan bagaimana seharusnya seorang lelaki memegang amanah. Bahwa banyaknya harta bukan tujuan di dunia..

Seberapa kuat ringkih tubuhmu menahan fitnah ? Tanya dalam hatiku..

Ternyata waktu membuktikan, mentalmu terbuat dari baja. Mungkin semua itu terbentuk dari kesulitan dan kemiskinan yang kau dapatkan. Dan semua pergulatan itu menghasilkan seorang seorang lelaki yang menari diatas badai..

Tiga tahun, pencapaian yang kau lakukan sama seperti pencapaian puluhan tahun pemimpin sebelumnya. "Apakah itu sesuatu yang hebat ?" Tanyaku. "Tidak. Memang begitulah seharusnya. Hanya tidak banyak pemimpin yang mau menjalaninya.." Katamu.

Seandainya, 32 tahun sebelumnya, ditambah 10 tahun lamanya, pemimpin-pemimpin itu berjiwa sepertimu, sulit kubayangkan sebesar apa negeri ini jadinya. Pasti Malaysia, Singapura bahkan Australia tidak ada apa-apanya. Karena semua kita punya, hanya kita tidak pandai mengelolanya..

Dan musuh manusia adalah waktu..

Hari ini genap 57 tahun usiamu. Tanggal 21 Juni adalah hari lahirmu. Tidak lama lagi engkau akan menua dan melemah, dan menyerahkan semua kepada yang lebih muda. Dan kuharap, ketika engkau sudah tidak berdaya nantinya, tetaplah bersama kami menjadi guru bangsa..

Selamat ulang tahun, pakde Jokowi..

Semoga kita bisa berjuang bersama selama satu periode lagi. Hantarkan kami menuju gerbang kejayaan. Supaya kepala kami bisa tegak berdiri ketika kami berada di luar negeri. Bukan lagi tertunduk, menahan malu karena banyaknya korupsi..

Semoga satu saat kita bisa minum secangkir kopi. Dan bercerita tentang masa lalu yang indah ini..

Seruput, pakde.. Semoga engkau sehat selalu..

Denny Siregar

Sukarno, Bendera Pusaka dan Kematiannya



Sukarno, Bendera Pusaka dan Kematiannya

Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dam MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 X 24 Jam. Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidak bersahabat lagi. "Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang!".

Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu di ruang itu. "Mana kakak-kakakmu" kata Bung Karno. Guruh menoleh ke arah Bapaknya dan berkata "Mereka pergi ke rumah Ibu". Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru. Bung Karno berkata lagi "Mas Guruh, Bapak tidak boleh lagi tinggal di Istana ini lagi, kamu persiapkan barang-barangmu, jangan kamu ambil lukisan atau hal lain, itu punya negara". Kata Bung Karno, lalu Bung Karno melangkah ke arah ruang tamu Istana disana ia mengumpulkan semua ajudan-ajudannya yang setia. Beberapa ajudannya sudah tidak kelihatan ia makulum, ajudan itu sudah ditangkapi karena diduga terlibat Gestapu. "Aku sudah tidak boleh tinggak di Istana ini lagi, kalian jangan mengambil apapun, Lukisan-lukisan itu, Souvenir dan macam-macam barang. Itu milik negara.

Semua ajudan menangis saat tau Bung Karno mau pergi "Kenapa bapak tidak melawan, kenapa dari dulu bapak tidak melawan..." Salah satu ajudan separuh berteriak memprotes tindakan diam Bung Karno. "Kalian tau apa, kalau saya melawan nanti perang saudara, perang saudara itu sulit jikalau perang dengan Belanda jelas hidungnya beda dengan hidung kita. Perang dengan bangsa sendiri tidak, wajahnya sama dengan wajahmu...keluarganya sama dengan keluargamu, lebih baik saya yang robek dan hancur daripada bangsa saya harus perang saudara". Tiba-tiba beberapa orang dari dapur berlarian saat mendengar Bung Karno mau meninggalkan Istana. "Pak kamu memang tidak ada anggaran untuk masak, tapi kami tidak enak bila bapak pergi, belum makan. Biarlah kami patungan dari uang kami untuk masak agak enak dari biasanya". Bung Karno tertawa "Ah, sudahlah sayur lodeh basi tiga itu malah enak, kalian masak sayur lodeh saja. Aku ini perlunya apa..."

Di hari kedua saat Bung Karno sedang membenahi baju-bajunya datang perwira suruhan Orde Baru. "Pak, Bapak harus segera meninggalkan tempat ini". Beberapa tentara sudah memasuki ruangan tamu dan menyebar sampai ke ruang makan. Mereka juga berdiri di depan Bung Karno dengan senapan terhunus. Bung Karno segera mencari koran bekas di pojok kamar, dalam pikiran Bung Karno yang ia takutkan adalah bendera pusaka akan diambil oleh tentara. Lalu dengan cepat Bung Karno membungkus bendera pusaka dengan koran bekas, ia masukkan ke dalam kaos oblong, Bung Karno berdiri sebentar menatap tentara-tentara itu, namun beberapa perwira mendorong tubuh Bung Karno untuk keluar kamar. Sesaat ia melihat wajah Ajudannya Saelan dan Bung Karno menoleh ke arah Saelan. "Aku pergi dulu" kata Bung Karno dengan terburu-buru. "Bapak tidak berpakaian rapih dulu, Pak" Saelan separuh berteriak. Bung Karno hanya mengibaskan tangannya. Bung Karno langsung naik VW Kodok, satu-satunya mobil pribadi yang ia punya dan meminta sopir diantarkan ke Jalan Sriwijaya, rumah Ibu Fatmawati.

Di rumah Fatmawati, Bung Karno hanya duduk seharian saja di pojokan halaman, matanya kosong. Ia meminta bendera pusaka dirawat hati-hati. Bung Karno kerjanya hanya mengguntingi daun-daun di halaman. Kadang-kadang ia memegang dadanya yang sakit, ia sakit ginjal parah namun obat yang biasanya diberikan sudah tidak boleh diberikan. Sisa obat di Istana dibuangi. Suatu saat Bung Karno mengajak ajudannya yang bernama Nitri -gadis Bali- untuk jalan-jalan. Saat melihat duku, Bung Karno kepengen duku tapi dia tidak punya uang. "Aku pengen duku, ...Tru, Sing Ngelah Pis, aku tidak punya uang" Nitri yang uangnya pas-pasan juga melihat ke dompetnya, ia merasa cukuplah buat beli duku sekilo. Lalu Nitri mendatangi tukang duku dan berkata "Pak Bawa dukunya ke orang yang ada di dalam mobil". Tukang duku itu berjalan dan mendekat ke arah Bung Karno. "Mau pilih mana, Pak manis-manis nih " sahut tukang duku dengan logat betawi kental. Bung Karno dengan tersenyum senang berkata "coba kamu cari yang enak". Tukang Duku itu mengernyitkan dahinya, ia merasa kenal dengan suara ini. Lantas tukang duku itu berteriak "Bapak...Bapak....Bapak...Itu Bapak...Bapaak" Tukang duku malah berlarian ke arah teman-temannya di pinggir jalan" Ada Pak Karno, Ada Pak Karno...." mereka berlarian ke arah mobil VW Kodok warna putih itu dan dengan serta merta para tukang buah memberikan buah-buah pada Bung Karno. Awalnya Bung Karno tertawa senang, ia terbiasa menikmati dengan rakyatnya. Tapi keadaan berubah kontan dalam pikiran Bung Karno, ia takut rakyat yang tidak tau apa-apa ini lantas digelandang tentara gara-gara dekat dengan dirinya. "Tri, berangkat ....cepat" perintah Bung Karno dan ia melambaikan ke tangan rakyatnya yang terus menerus memanggil namanya bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Mereka tau pemimpinnya dalam keadaan susah.

Mengetahui bahwa Bung Karno sering keluar dari Jalan Sriwijaya, membuat beberapa perwira pro Suharto tidak suka. Tiba-tiba satu malam ada satu truk ke rumah Fatmawati dan mereka memindahkan Bung Karno ke Bogor. Di Bogor ia dirawat oleh Dokter Hewan!...

Tak lama setelah Bung Karno dipindahkan ke Bogor, datanglah Rachmawati, ia melihat ayahnya dan menangis keras-keras saat tau wajah ayahnya bengkak-bengkak dan sulit berdiri. Saat melihat Rachmawati, Bung Karno berdiri lalu terhuyung dan jatuh. Ia merangkak dan memegang kursi. Rachmawati langsung teriak menangis. Malamnya Rachmawati memohon pada Bapaknya agar pergi ke Jakarta saja dan dirawat keluarga. "Coba aku tulis surat permohonan kepada Presiden" kata Bung Karno dengan suara terbata. Dengan tangan gemetar Bung Karno menulis surat agar dirinya bisa dipindahkan ke Jakarta dan dekat dengan anak-anaknya. Rachmawati adalah puteri Bung Karno yang paling nekat. Pagi-pagi setelah mengambil surat dari bapaknya, Rachma langsung ke Cendana rumah Suharto. Di Cendana ia ditemui Bu Tien yang kaget saat melihat Rachma ada di teras rumahnya. "Lhol, Mbak Rachma ada apa?" tanya Bu Tien dengan nada kaget. Bu Tien memeluk Rachma, setelah itu Rachma bercerita tentang nasib bapaknya. Hati Bu Tien rada tersentuh dan menggemgam tangan Rachma lalu dengan menggemgam tangan Rachma bu Tien mengantarkan ke ruang kerja Pak Harto. "Lho, Mbak Rachma..ada apa?" kata Pak Harto dengan nada santun. Rachma-pun menceritakan kondisi Bapaknya yang sangat tidak terawat di Bogor. Pak Harto berpikir sejenak dan kemudian menuliskan memo yang memerintahkan anak buahnya agar Bung Karno dibawa ke Djakarta. Diputuskan Bung Karno akan dirawar di Wisma Yaso.

Bung Karno lalu dibawa ke Wisma Yaso, tapi kali ini perlakuan tentara lebih keras. Bung Karno sama sekali tidak diperbolehkan keluar dari kamar. Seringkali ia dibentak bila akan melakukan sesuatu, suatu saat Bung Karno tanpa sengaja menemukan lembaran koran bekas bungkus sesuatu, koran itu langsung direbut dan ia dimarahi. Kamar Bung Karno berantakan sekali, jorok dan bau. Memang ada yang merapihkan tapi tidak serius. Dokter yang diperintahkan merawat Bung Karno, dokter Mahar Mardjono nyaris menangis karena sama sekali tidak ada obat-obatan yang bisa digunakan Bung Karno. Ia tahu obat-obatan yang ada di laci Istana sudah dibuangi atas perintah seorang Perwira Tinggi. Mahar hanya bisa memberikan Vitamin dan Royal Jelly yang sesungguhnya hanya madu biasa. Jika sulit tidur Bung Karno diberi Valium, Sukarno sama sekali tidak diberikan obat untuk meredakan sakit akibat ginjalnya tidak berfungsi.

Banyak rumor beredar di masyarakat bahwa Bung Karno hidup sengsara di Wisma Yaso, beberaoa orang diketahui akan nekat membebaskan Bung Karno. Bahkan ada satu pasukan khusus KKO dikabarkan sempat menembus penjagaan Bung Karno dan berhasil masuk ke dalam kamar Bung Karno, tapi Bung Karno menolak untuk ikut karena itu berarti akan memancing perang saudara.

Pada awal tahun 1970 Bung Karno datang ke rumah Fatmawati untuk menghadiri pernikahan Rachmawati. Bung Karno yang jalan saja susah datang ke rumah isterinya itu. Wajah Bung Karno bengkak-bengkak. Ketika tau Bung Karno datang ke rumah Fatmawati, banyak orang langsung berbondong-bondong ke sana dan sesampainya di depan rumah mereka berteriak "Hidup Bung Karno....hidup Bung Karno....Hidup Bung Karno...!!!!!" Sukarno yang reflek karena ia mengenal benar gegap gempita seperti ini, ia tertawa dan melambaikan tangan, tapi dengan kasar tentara menurunkan tangan Sukarno dan menggiringnya ke dalam. Bung Karno paham dia adalah tahanan politik.

Masuk ke bulan Februari penyakit Bung Karno parah sekali ia tidak kuat berdiri, tidur saja. Tidak boleh ada orang yang bisa masuk. Ia sering berteriak kesakitan. Biasanya penderita penyakit ginjal memang akan diikuti kondisi psikis yang kacau. Ia berteriak " Sakit....Sakit ya Allah...Sakit..." tapi tentara pengawal diam saja karena diperintahkan begitu oleh komandan. Sampai-sampai ada satu tentara yang menangis mendengar teriakan Bung Karno di depan pintu kamar. Kepentingan politik tak bisa memendung rasa kemanusiaan, dan air mata adalah bahasa paling jelas dari rasa kemanusiaan itu.

Hatta yang dilapori kondisi Bung Karno menulis surat pada Suharto dan mengecam cara merawat Sukarno. Di rumahnya Hatta duduk di beranda sambil menangis sesenggukan, ia teringat sahabatnya itu. Lalu dia bicara pada isterinya Rachmi untuk bertemu dengan Bung Karno. "Kakak tidak mungkin kesana, Bung Karno sudah jadi tahanan politik" Hatta menoleh pada isterinya dan berkata "Sukarno adalah orang terpenting dalam pikiranku, dia sahabatku, kami pernah dibesarkan dalam suasana yang sama agar negeri ini merdeka. Bila memang ada perbedaan diantara kita itu lumrah tapi aku tak tahan mendengar berita Sukarno disakiti seperti ini". Hatta menulis surat dengan nada tegas kepada Suharto untuk bertemu Sukarno, ajaibnya surat Hatta langsung disetujui, ia diperbolehkan menjenguk Bung Karno.

Hatta datang sendirian ke kamar Bung Karno yang sudah hampir tidak sadar, tubuhnya tidak kuat menahan sakit ginjal. Bung Karno membuka matanya. Hatta terdiam dan berkata pelan "Bagaimana kabarmu, No" kata Hatta ia tercekat mata Hatta sudah basah. Bung Karno berkata pelan dan tangannya berusaha meraih lengan Hatta "Hoe gaat het met Jou?" kata Bung Karno dalam bahasa Belanda - Bagaimana pula kabarmu, Hatta - Hatta memegang lembut tangan Bung Karno dan mendekatkan wajahnya, air mata Hatta mengenai wajah Bung Karno dan Bung Karno menangis seperti anak kecil. Dua proklamator bangsa ini menangis, di sebuah kamar yang bau dan jorok, kamar yang menjadi saksi ada dua orang yang memerdekakan bangsa ini di akhir hidupnya merasa tidak bahagia, suatu hubungan yang menyesakkan dada.

Tak lama setelah Hatta pulang, Bung Karno meninggal. Sama saat Proklamasi 1945 Bung Karno menunggui Hatta di kamar untuk segera membacai Proklamasi, saat kematiannya-pun Bung Karno juga seolah menunggu Hatta dulu, baru ia berangkat menemui Tuhan.

Mendengar kematian Bung Karno rakyat berjejer-jejer berdiri di jalan. Rakyat Indonesia dalam kondisi bingung. Banyak rumah yang isinya hanya orang menangis karena Bung Karno meninggal. Tapi tentara memerintahkan agar jangan ada rakyat yang hadir di pemakaman Bung Karno. Bung Karno ingin dikesankan sebagai pribadi yang senyap, tapi sejarah akan kenangan tidak bisa dibohongi. Rakyat tetap saja melawan untuk hadir. Hampir 5 kilometer orang antre untuk melihat jenazah Bung Karno, di pinggir jalan Gatot Subroto banyak orang berteriak menangis. Di Jawa Timur tentara yang melarang rakyat melihat jenasah Bung Karno menolak dengan hanya duduk-duduk di pinggir jalan, mereka diusiri tapi datang lagi. Tau sikap rakyat seperti itu tentara menyerah. Jutaan orang Indonesia berhamburan di jalan-jalan pada 21 Juni 1970. Hampir semua orang yang rajin menulis catatan hariannya pasti mencatat tanggal itu sebagai tanggal meninggalnya Bung Karno dengan rasa sedih. Koran-koran yang isinya hanya menjelek-jelekkan Bung Karno sontak tulisannya memuja Bung Karno.

Bung Karno yang sewaktu sakit dirawat oleh dokter hewan, tidak diperlakukan dengan secara manusiawi. Mendapatkan keagungan yang luar biasa saat dia meninggal. Jutaan rakyat berjejer di pinggir jalan, mereka melambai-lambaikan tangan dan menangis. Mereka berdiri kepanasan, berdiri dengan rasa cinta bukan sebuah keterpaksaan. Dan sejarah menjadi saksi bagaimana sebuah memperlakukan orang yang kalah, walaupun orang yang kalah itu adalah orang yang memerdekakan bangsanya, orang yang menjadi alasan terbesar mengapa Indonesia harus berdiri, Tapi dia diperlakukan layaknya binatang terbuang, semoga kita tidak mengulangi kesalahan seperti ini lagi.....

JANGAN PUTUS PERSAHABATAN GARA2 PILIHAN POLITIK BERBEDA



Tema:
POLITIK = MEMILIH TEMAN DALAM KEPENTINGAN
_________

Tidak Ada Musuh & Teman yang abadi

Dalam menghadapi tgl 27 Juni 2018 saat pilkada nanti.
Mari sama-sama kita renungkan... 🙏

Prabowo itu calon wapres yang berpasangan sama Megawati (Pilpres 2009), Fadili Zon itu juru kampanye Jokowi Ahok dengan baju kotak-kotaknya di Pilgub 2012.

Anies itu tim sukses Jokowi-JK plus mantan menteri pendidikan, setelah sebelumnya Anies pemenang capres versi konvensi Partai Demokrat, partai besutan SBY.

Lanjut....

SBY itu menterinya Mega, maju nyapres bareng JK dengan didukung penuh Surya Paloh. Sekarang Suryo Paloh mesra banget sama Mega, seraya menjauhi SBY.

Pilpres berikutnya giliran JK nyapres bareng Wiranto melawan SBY-Boediono yg didukung Om Ical (Aburijal Bakri).... Lalu kemana Om Ical? Sekarang temenan ama Prabowo yg dulu kompetitornya di Pilpres 2009, dan lucunya temenan juga sama Rachmawati, musuh besar pengusaha dan para militer...

Masih ingat Amien Rais? Dia ini lebih unik lagi, menggulingkan Gus Dur sehingga Mega naik jadi presiden. Padahal sebelumnya paling ga sudi Mega jadi presiden. Padahal dia yang menjadi inisiator agar Gus Dur jadi presiden.

Pilpres berikutnya ia ngelawan SBY (2004) dan Prabowo (2009). Amien begitu anti dengan Prabowo karena dianggap pelanggar HAM dengan menculik para aktivis. Eehhh, sekarang Amien akrab banget dengan Prabowo, Perlu diketahui, pada 1998, Amien adalah target jenderal Prabowo utk "diamankan".

Bagaimana dgn PKS ?
Semua juga sudah tahu ceritanya. Para kader gila-gilaan melakukan black campaign menjatuhkan Prabowo pada Pilpres 2009 dan Pilkada DKI 2012. Sekarang, aah...tak terpisahkan.

PKS dan Gerindra selama masa SBY adalah musuh bebuyutan, karena Gerindra begitu mesra bersama PDIP dalam status oposisi), sementara PKS masuk koalisi di Setgab SBY.

Bahkan sekarang om Fadli dan om Fahri udah kayak ipin dan upin. Tapi anehnya, Fahri gontok-gontokan dengan PKS yang para bosnya (Sohibul Iman dan Prabowo) begitu seiya sekata.

Tambahan. Ahmad Dhani ?!?!? Hehehe, geger dengan FPI karena masalah lambang agama, menciptakan lagu "Laskar Cinta" buat nyindir FPI, sekarang? Yaa begitulah.

Jadi jangan kaget kalau kalau besok besok, boleh jadi bang Jonru jadi pembela Jokowi, om Denny Siregar jadi pembela Prabowo. Nothing is impossible in this country. Makanya istilahnya adalah "bermain politik", karena ini hanyalah sebuah permainan. Bukan ideologis. Dalam politik itu, tidak ada kawan sejati atau musuh abadi, yang ada adalah kepentingan yang abadi. Politik kepentingan jauuuuhhhh mengalahkan ideologi, partai maupun golongan.

Mari kita yang rakyat biasa ini ingat, bahwa politik itu permainan yg dinamis. Jangan korbankan teman, saudara, tetangga hanya berbeda pilihan politik hari ini, yang wajar wajar aja lah, ga perlu emosional. Mereka yang disana ketawa ketiwi aja ngeliat kita berdebat kusir, menghabiskan energi dengan saling mencela pilihan orang lain.  🤪😜🤣


Tulisan bagus dari Okki Mc Adam

Selamat memilih....👍❤🙏

MENGAPA SELURUH KEKUATAN INGIN MELAWAN JOKOWI...?




"MENGAPA MAKIN BANYAK ORANG2 BODOH & DUNGU INGIN JOKOWI DIGANTI 2019..?? KARENA DIBODOHIN ORANG2 YANG PUNDI2 NYA DIOBOK OBOK JOKOWI
SEHINGGA TDK BISA KORUPSI

MENGAPA SELURUH KEKUATAN INGIN MELAWAN JOKOWI...?

1. JOKOWI PRIBADI YG SEDERHANA, TDK TERKAIT DG TNI-POLRI,
2. JOKOWI SDH MENGHANCURKAN KERAJAAN BISNIS SOEHARTO, GANG CENDANA & KRONINYA,
3. KITA PAHAM ANAK SBY KAWIN DG ANAK HATTA RAJASA UTK BISNIS MAFIA BBM, BLT, PROYEK MANGKRAK, TILEP MESIN KPU, BANK CENTURY DLL,
4. APKH KITA LUPA ANAK AMIN RAIS KAWIN DG ANAK ZULKIFLI HASAN UTK AMANKAN KORUPSI JUTAAN HA HUTAN DIGUNDULI DLL,

DAN FAKTA LAINNYA, SILAHKAN DIBACA DG TELITI...

SEKARANG UNTUK TAHU SIAPA SAJA PARA PENGKHIANAT NKRI ITU GAMPANG....,

CARILAH ORANG, KELOMPOK ATAU PARTAI YANG TELAH MEMBANTU SINGAPURA MENJADI KAYA DAN JUSTRU NKRI MENJADI MISKIN....,

KENAPA MEREKA GETOL TERIAK #2019GANTIPRESIDEN?

KARENA KERAJAAN PENCIPTA  PUNDI PUNDI UANG MEREKA TELAH DIOBOK OBOK JOKOWI....,

Dulu nih,
Sebelum Jokowi naik panggung politik nasional, negeri kaya SDA ini berdarah darah harus impor Minyak agar kebutuhan BBM dalam negeri terpenuhi.

Dan impor BBM itu dibiayai dari subsidi agar rakyat marasa nyaman. Subsidi itu didapat dari hutang.

Mengapa ?
Negeri ini berpuluh2 tahun dibiarkan tergantung impor BBM karena kapasitas kilang BBM tidak ditambah.  Bayangkanlah dengan kapasitas kilang yang dimiliki hanya 800 ribu barrel sementara kebutuhan BBM mencapai 1,4 juta barrel, lalu yang 600 ribu barrel dari mana?. Solusinya impor !
Siapa yang diuntungkan ?

Perhatikan tataniaganya :
Petral yang merupakan anak usaha Pertamina berubah menjadi lebih berkuasa dan strategis dibanding induknya Pertamina dengan mengontrol  60% impor BBM. Artinya Petral mengelola 60% pengeluaran Pertamina.

Petral yang duduk manis di Singapura dan tidak punya aset, mengendalikan 60% operasional Pertamina.

Semua tahu dibalik Petral adalah para “pemain” yang dekat dengan elit poltik.

Mari berhitung di tahun 2012 (saat harga minyak mentah dunia kisaran US$ 100),
jika kebutuhan impor 400 ribu barrel/day x BBM impor rata2 US$ 140 x 365 hari x Rp 12.000 = Rp 245 triliun.

Bagaimana tidak enak, hanya tinggal duduk dibelakang meja proyek senilai Rp 245 triliun datang menghampiri.

Itulah sosok Petral yang begitu menggerogoti Pertamina dan tidak memberikan kontribusi yang berarti.

Jika impor 400.000 BBM/day x 365 day = 246.000.000 barrel,
itu setara dengan 39,3 miliar liter.
Setara dengan 39,3 miliar liter x 0,76 = 29,3 miliar kg atau 29,3 juta ton.
Jika diangkut dengan kapal berukuran 50.000 DWT, membutuhkan 599 kapal.

Lalu siapa yang menikmati bisnis pelayaran, bisnis asuransi, bisnis jasa freight forwarding, LC perbankan dan lainnya.

Jadi multiplier effect dinikmati oleh trader yang umumnya menggunakan kapal asing, asuransi asing, LC bank asing dan lainnya.

Misal tarif LC 0,125% maka dengan impor senilai Rp 245 triliun maka perbankan akan menikmati jasa sebesar Rp 30,75 miliar.

Kilang minyak paling baru  terakhir dibangun tahun 1994 atau dibangun jaman Presiden Soeharto atau 23 tahun yang lalu. 

Presiden sudah berganti 5 kali dari Habibie sampai Sby, Menteri BUMN sudah berganti berkali-kali, Dirut Pertamina sudah berganti berkali-kali tapi kilang minyak tidak bertambah. Indonesia makin banyak impor BBM.

Mengapa Indonesia tidak bangun kilang minyak?

Karena katanya dulu tidak punya uang, jualan BBM rugi IRR hanya 8%, resiko besar dan lainnya.
Lebih enak impor, makanya sering diberitakan ada lingkaran istana, lingkaran menteri, lingkaran direksi Pertamina yang terlibat impor.

Bahkan ada eks Direktur Pertamina Suroso Atmomartoyo yang dipenjara karena korupsi impor minyak...
bentar lagi nyusul Karen Agustiawan orangnya permaisuri Cikeas...

Ironisnya yang senang tiada kepalang adalah Singapura....,

Negeri kecil yang tidak punyak minyak, tapi punya kilang minyak dengan kapasitas sekitar 1,4 juta barel dengan konsumsi dalam negeri Singapura hanya 150 ribu barrel, artinya Singapura harus mencari pasar ekspor sekitar 1,25 barrel agar kilang minyaknya tidak “menjadi besi tua”.

Maka Indonesia dengan potensi pasar impor BBM sebesar 400 ribu barrel/day adalah potensial, sudah besar pasarnya dekat pula jaraknya sehingga biaya logistik menjadi murah.

Jika tahun 2025 nanti konsumsi BBM Indonesia bertambah menjadi sekitar 2,2 juta barrel dan kalau kapasitas kilang Pertamina tidak bertambah tetap 800 ribu barrel (tambah tua, tambah sering rusak, waktu operasi makin berkurang bisa produksi 700 ribu barrel di tahun 2025 sudah bagus).

Maka Indonesia butuh 1,4 juta barrel BBM. Nahh...lho...
Singapura yang awalnya harus ekspor jauh-jauh agar kelebihan 1,25 juta barrel terserap (Indonesia 400 ribu dan 825 ribu negara lain), maka 100% bisa diekspor ke Indonesia. Makin kaya tuch Singapura. 

Dan Indonesia makin sengsara karena impor minyak harus pakai Dollar, Agar punya Dollar harus ekpornya diatas impor, agar punya devisa.
Jika devisa kecil dan impor besar maka kurs rupiah akan jauh terhadap dollar, akibatnya impor minyak butuh uang lebih banyak lagi.

Akibat lainnya impor produk/jasa lainnya juga akan semakin mahal. Harga HP mahal, harga Laptop mahal, harga obat mahal, harga pakaian mahal (bahan baku masih impor), semua serba mahal.

Itu masa lalu.... adek ku

Sekarang....,
Langkah berani Presiden Jokowi adalah membubarkan Petral lalu membangun kilang minyak dengan cara bangun kilang baru di Tuban 300 ribu barrel, di Bontang 300 ribu barrel, upgrading/RDMP di Cilacap, Balongan, Balikpapan dan lainnya maka di tahun 2025 diperkirakan Pertamina akan produksi BBM 2,2 juta barrel dengan sebagian besar sudah standar Euro 5.

Bandingkan dengan kilang Singapura yang masih Euro 3. Dengan kampanye energi ramah lingkungan, suatu saat negara-negara yang impor BBM akan gunakan Euro 5. Singapore Closed file. Itu hanya masalah waktu asalkan semangat kemandirian dan smart terus dipertahankan. 

Bagaimana kalau Jokowi tidak terpilih lagi....,

Pikirkanlah itu....,

*Tulisan Denny Siregar :
Copy dan sebarkan jangan cuma like, biar makin banyak yg waras dan melek...!!!"

Wednesday, June 13, 2018

KAMPRET HARUS TAHU



KAMPRET HARUS TAHU

Begini ya Mpret.. 
Jokowi itu bukan hanya bangun jalan tol, kereta api,   jembatan,  waduk,  bandara,  pelabuhan dll. 

Catat ya baik2.. 

Selain bangun infrastruktur, Jokowi itu bubarkan Petral. Kamu tahu apa itu Petral?  Itu perusahaan tempat menjarah uang rakyat.  Kamu tahu gak  berapa Trilyun uang rakyat dilahap sama mafia minyak selama puluhan tahun?  

Kamu kenal Riza Khalid donatur KMP yang kini tak tahu di mana rimbanya? Jokowi berani bubarkan dan melawan mafia penjarah kekayaan negara mprett. Ratusan Trilyun uang negara selamat dari penjarahan lho Mpret. 

Kedua,  Jokowi berani ledakkan kapal mafia ikan di seluruh laut Indonesia. Kamu tahu gak berapa kapal mafia ikan hilir mudik menjarah hasil laut kita?  Ada 7000 kapal lho Mpret.  7000 kapal ini setiap hari wara wiri menjaring menjarah ikan milik kita. Kamu tahu gak  berapa uang yang disedot mafia ini?  Ratusan Trilyun.  Gila gak mpret? 

Tidak heran mafia ikan itu mau menyuap Menteri Susi 5 T. Lha wong dari menjarah bisa dapat ratusan Trilyun. Kalo mau kaya raya seratus turunan,  gampang banget buat Jokowi.  Tutup mata saja mafia ikan menjarah laut kita.  Yang penting setoran lancar.  Sekedip mata Trilyunan rupiah masuk rekening Jokowi. 

Ketiga,  Jokowi berani bubarkan HTI.  Pengusung khilafah yang merongrong dasar negara ini dibubarkan pemerintah.  Kamu tahu gak sepuluh tahun di zaman SBY si benalu parasit kanker ganas HTI ini beranak pinak? 

Apakah Jokowi takut dengan ancaman jutaan anggota HTI?  Nggak tuh.  Tenggelamkan sekarang juga!!!  Begitu perintah Jokowi pada Wiranto. Jokowi presiden pemberani gitu malah kamu anggap plango plongo mpret.  Sakit kamu mpret. 

Keempat,  Jokowi memberi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.  Kamu tahu gak  di seluruh Papua sekarang harga seliter minyak premium sama dengan harga di Pulau Jawa.  Sebelum era Jokowi,  seliter minyak di Papua sana bisa 80ribu per liter lho mpret.  Ngeri gak mpret?? 

Bayangkan mpret.. Sepanjang sejarah republik berdiri baru kali ini sila ke 5 Pancasila terwujud.  Sekarang semua rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke bisa senyum,  Pancasila benar2 nikmat jika dilaksanakan negara. 

Udah cukup empat saja saya kasih tahu kamu mpret.. Ntar kejang2 kamu kalo saya tulis sampe 100. Epilepsi, susah buang air besar nanti kamu. 

Selamat mudik ya mpret.. Kalo nemu spanduk Engkong Amien Rais Capres 2019...Jangan lupa bunyikan klakson  "Nkong Tobatlah Nkong".. 

Salam perjuangan penuh cinta
Birgaldo Sinaga

Monday, June 11, 2018

INFRASTRUKTUR MENUJU KEMAJUAN JAMAN DI INDONESIA



INFRASTRUKTUR MENUJU KEMAJUAN JAMAN DI INDONESIA

Bagian Infrastruktur yang sudah dapat digunakan pada lebaran tahun lalu sudah mulai dirasakan Masyarakat dampak positifnya. Mudik lebih cepat sampai, mengurangi kemacetan dijalan umum, mengurangi angka kecelakaan dan tentunya mengurangi biaya perjalanan bagi pengendara bermotor.

Tahun ini tentu akan lebih banyak Rakyat yang merasakan dampak positif dari bagian Infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahan Jokowi. Sebab Infrastruktur kini bertambah banyak yang sudah dapat digunakan. Indonesia berangsur mulai menjadi Negara modern. Bukan Negara ketinggalan jaman.

Untuk menghadapi perubahan ini, bangsa Indonesia juga harus siap mental. Merubah keterbelakangan mental ke mental modern. Dan inilah yang disebut Revolusi Mental. Modern bukan berarti menghapus budaya yang ada selama ini. Namun tidak semua budaya patut untuk dipertahankan.

Budaya-budaya yang tidak benar atau salah tentu tidak layak untuk di pertahankan. Dan cukup banyak budaya-budaya yang tidak layak untuk di pertahankan. Budaya-budaya yang cukup merugikan diri sendiri dan orang lain. Budaya-bidaya yang dapat mempermalukan diri dan orang lain. Intinya adalah budaya-budaya yang membuat bangsa Indonesia tetap dalam keterbelakangan mental.

Budaya-buday tersebut adalah budaya yang menyangkut kefanatikan terhadap ritua-ritual aliran kepercayaan (Agama) dan adat istiadat dalam kesukuan dan Ras, yang membuat sekat-sekat tethadap sesama Manusia umumnya, sesama bangsa Indonesia khususnya. Bagaimana satu kesatuan bangsa Indonesia dapat terjalin erat satu sama lain kalau tersekat-sekat oleh Kesukuan, Ras dan Aliran kepercayaan (Agama)?

Berkat Jokowi yang benar-benar mau bekerja sebagai Presiden RI membangun Negara dan mengajarkan bangsa Indonesia untuk bermental baja, kini Indonesia benar-benar menuju Negara maju, jaya dan bermartabat. Namun apa yang dilakukan Jokowi akan hancur kedepannya bila tidak ada generasi bangsa Indonesia yang lebih baik darinya kelak saat Jokowi tidak lagi memimpin pemerintahan Indonesia.

Maka dari itu, setiap kita bertugas untuk menciptakan generasi bangsa yang lebih baik dari seorang Jokowi. Sebab perkembangan jaman didunia menuntut kita untuk selalu berpikir maju kedepan. Melangkah untuk maju, bukan untuk tertunduk malu. Maka hilangkanlah sekat-sekat diantara kita putra-putri bangsa Indonesia, demi masa depan bangsa dan Negara Indonesia yang jauh lebih baik dari pada dulu dan saat ini.

Salam Waras Mental
Muhammad Hajar (FB)

Sunday, June 10, 2018

Pengakuan Terbaru Jokowi Soal Freeport



Pengakuan Terbaru Jokowi Soal Freeport

Beberapa waktu lalu, saya mendapat kesempatan langka untuk mendengar langsung dari Presiden Jokowi soal Freeport. Dalam kesempatan itu, Jokowi mengakui beberapa hal tentang kisruh Freeport itu.

“Ketika saya ngotot untuk mendapat kembali hak kita di Freeport, ada banyak orang menakut-nakuti saya”, aku Jokowi. “Kata orang-orang, jika saya keras kepala soal Freeport, saya bisa jatuh. Bisa lengser saya. Jika saya melawan Freeport, Amerika bisa marah. Negara itu bisa membuat chaos di Indonesia. Jika melawan Amerika, maka siapapun presidennya akan jatuh. Jadi supaya aman, saya harus ikut maunya Freeport”, tutur Jokowi.

“Tetapi saya tidak takut. Mengapa? Karena saya paham soal Freeport, yang tidak ada urusannya dengan negara lain, maka saya harus ngotot-ngototan. Berpuluh-puluh tahun, kita hanya mendapat royalti 1 persen. Padahal di bumi Papua itu, berton-ton emas ditambang dan dibawa keluar. Ini logika dari mana? Saya memerintahkan menteri saya. Kita harus mendapat royalty 10 persen. Sahamnya kita juga harus mendapat 51 persen. Apapun caranya, kita harus merebut hak kita”, tegas Jokowi.

“Lalu selama dua tahun terakhir, kita sudah ngotot-ngototan bernegoisasi dengan Freport. Mereka juga ngotot, kita juga ngotot. Tetapi kita harus terus maju. Selangkah pun kita tidak boleh mundur. Kita harus mendapat hak kita. Saya memberi waktu kepada Menteri dan pihak Freeport sampai Agustus tahun 2018 ini. Jika tidak rampung dan masih berbelit-belit, saya akan memakai cara lain”, ungkap Jokowi.

“Soal ditakut-takuti, saya sudah tiga kali makan bareng dengan Obama saat dia masih Presiden Amerika. Namun tak sekalipun dia mengungkit-ungkit soal Freeport. Pun sudah dua kali bertemu dengan Donald Trump. Sama juga. Trump tidak pernah menyinggung soal Freeport. Ternyata kita sendiri yang ribut soal Freeport. Obama dan Trump tenang-tenang saja. Mereka sama sekali tak pernah menyinggungnya. Jadi ini sebenarnya business to business. Tidak hubungannya dengan negara. Ini urusan bisnis”, beber Jokowi.

“Lalu siapa yang menakut-nakuti saya itu? Ya mereka para mafia. Orang-orang kita sendiri yang menakut-nakuti kita. Mereka ciptakan ketakutan agar saya tidak mengganggu lahan basah mereka. Dan itu harus dihentikan. Kita harus memakmurkan rakyat Papua dan Indonesia. Pemda Papua harus mendapat 10 persen saham. Biar Papua maju. Jadi kita harus menguasai saham Freeport 51 persen. Minimal 51%. Kalau bisa lebih,” kata Jokowi.

Dari pengakuan ngotot Jokowi di atas, saya semakin yakin bahwa Jokowi adalah sosok langka di republik ini. Dialah pemimpin Indonesia yang bernyali besar melawan ketidak-adilan. Ia benar-benar seorang pemberani demi rakyatnya. Ia rela ngotot dan berdarah-darah merebut kembali hak rakyat Indonesia yang telah digadaikan oleh pemerintah sebelumnya.

Jokowi mengaku bahwa dia mempunyai impian besar. Indonesia harus terus bekerja keras. Di tahun 2045, Indonesia akan masuk 4-5 besar sebagai negara terbesar perekonomiannya. Pendapatan perkapita 29.000 US Dollar atau Rp. 400 juta per tahun. Dan itu harus dicapai.

“Untuk mencapai impian itu, saya harus menyingkirkan segala rintangan. Saya harus mmberi etos kerja yang baik bagi rakyat. Jadi saya harus turun langsung. Bekerja, bekerja dan bekerja. Seiring dengan itu, saya harus berperang menghancurkan para mafia dan para koruptor. Lawan saya juga ada dimana-mana,” tegas Jokowi.

“Sebenarnya setelah membubarkan HTI, saya masih ingin membubarkan ormas radikal lainnya. Mereka adalah penghalang kemajuan negara. Tetapi para menteri saya mengatakan: pelan-pelan Pak Presiden. Satu-satu Pak Presiden. Jadi bukan saya yang takut, tetapi orang-orang di sekitar saya”, tambah Jokowi.

Jokowi memang harus diakui sebagai pemberani. Nyalinya tinggi. Namun ia mengakui bahwa bernyali besar saja tidak cukup. “Setiap keputusan yang diambil, selalu ada hitung-hitungannya”, katanya. Ungkapan Jokowi ini menggambarkan bahwa dia seorang pecatur yang handal. Dia selalu menghitung langkah-langkah yang diambilnya. “Ketika saya membuat keputusan mendadak, kita memang belum siap. Tetapi di sana juga belum siap. Jadi sama-sama tidak siap. Jika demikian kitalah yang mendapat keuntungan”, aku Jokowi sambil ketawa.

Selain berani, Jokowi juga dikenal dengan kesederhanaannya. Ia sangat merakyat, berjabat tangan dengan banyak orang. Ia juga bersedia selfi dengan siapa saja. Bukti kesederhanaan Jokowi bisa dilihat dari pengakuan para pelayan makanan baik saat dia menjadi gubernur DKI Jakarta maupun saat dia sekarang menjadi Presiden.

Saat sibuk di tempat kerjanya di saat makan siang atau malam, Jokowi sering menelepon para pelayan makanan. Dia meminta agar makanannya diantar saja dalam satu piring. “Kasih nasi dan beberapa lauk pauk di satu piring. Jangan terlalu banyak”, pinta Jokowi. Makanan pun diantar di dalam ruang kerjanya. Lalu para pelayan kembali ke tempatnya seraya menunggu panggilan dari Jokowi. Para pelayan pun menunggu. Pasti Pak Presiden akan menelopon lagi. Mungkin kurang ini, kurang itu, tambah ini, tambah itu. Tetapi apa yang terjadi?

Jokowi sama sekali tidak menelopon lagi. Ia tidak pernah meminta tambahan makanan, bumbu atau yang lainnya. Artinya apa? Dalam soal makanan, Jokowi amat sederhana. Ia memakan apa yang dihidangkan dalam satu piring. Ia tidak mengeluh. Ia tidak meminta tambahan ini dan itu. Dan itu kerap menjadi kebiasaan Jokowi. Luar biasa. Presiden yang amat sederhana.

Ah ternyata menjadi Presiden berat sekali. Seorang Presiden yang hebat, harus berani, ngotot, lihai berperang, mikirin selalu rakyat dan sederhana. Kalau begitu biarkan Jokowi saja yang tetap menjadi Presiden tahun 2019 mendatang.

Salam Seword, Asaaro Lahagu

Seword adalah media opini terbuka. Seluruh opini dan material, merupakan tanggung jawab masing-masing penulis

Copyright  2018 PT. Seword Media Utama.

Thursday, June 7, 2018

KELOMPOK SAKIT JIWA YANG NGEBET BERKUASA



KELOMPOK SAKIT JIWA YANG NGEBET BERKUASA

Di negeri

ini ada sekelompok orang aneh, kelompok sakit jiwa tapi ngebet

sekali pingin berkuasa. Mereka teriak �Ganti Presiden� tapi

bingung jika ditanya siapa kader mereka yang dicintai rakyat

dan layak jadi presiden. Mereka gemar sebar fitnah, hoax, isu

SARA dan ujaran kebencian tapi justru merasa sedang

menjalankan perintah agama. Mereka mengaku sebagai

pejuang agama tapi perilaku dan tindakannya jauh dari nilai

agama bahkan aksi dan sepak terjangnya justru malah semakin

sukses mempermalukan agama jadi bahan tertawaan. Mereka

mengaku beragama tapi mulut fasih memaki �bangsat, anjing,

babi, halal darahnya�.

Hanya soal kaos �Ganti Presiden� saja

mereka tega mempersekusi ibu dan anak di acara CFD. Tapi

bukannya mengakui, menyesali dan meminta maaf atas insiden

memalukan itu namun mereka justru balik memfitnah bahwa ibu

dan anak itu adalah penyusup yang melakukan akting dan

rekayasa untuk menyudutkan mereka. Mereka suka mendzalimi

tapi justru memutar balik fakta dan gantian teriak merasa

sebagai pihak yang didzalimi.

Bayangkan bagaimana jika

orang-orang licik dengan kwalitas rendahan semacam ini bisa

berkuasa di negeri ini? Pastilah ini bakal jadi bencana dan

kemalangan besar bagi bangsa ini. Jika saat kampanye saja

mereka sekasar, sebarbar dan seprimitif ini maka bagaimana

jika mereka memegang amanah dan tanggung jawab besar

dalam pengelolaan negara dengan anggaran ribuan trilyun?

Pastilah bakal segera hancur nasib negara ini.

Ideologi konflik,

politik identitas, politik kebencian, isu SARA, primordialisme,

radikalisme dan sentimen agama adalah alat utama agar

mereka bisa berkuasa di negeri ini. Tempat ibadah dijadikan

ajang kampanye, propaganda, sarana menghasut massa, ajang

caci maki dan menyebar kebencian. Bagi mereka asal Anda

bisa bertakbir sambil memaki Jokowi, pemerintah dan kyai NU,

Anda sudah akan langsung disebut ulama tanpa harus susah

payah menimba ilmu agama di pondok pesantren selama

puluhan tahun. Instan, cepat dan setengah gila !!

Tidak ada

program, misi visi dan prestasi kerja nyata yang bisa mereka

tawarkan selain hanya politik adu domba, siasat pecah belah

dan penyebaran fitnah dan kebencian saja yang mampu mereka

lakukan. Hanya itu yang mereka bisa lakukan karena

sesungguhnya hanya itulah hal yang mereka punya. Hanya

kebencian yang bisa mereka tunjukkan karena hanya itulah

yang ada dalam hati dan pikiran mereka. Parahnya ajaran

radikal mereka sudah merasuk cukup dalam mulai dari sekolah

TK, SD, SMA, Perguruan Tinggi, BUMN hingga instansi-instansi

negara.

Fungsi oposisi yang mereka jalankan bukanlah oposisi

yang cerdas, berkwalitas, berimbang, profesional dan punya

kontribusi untuk negara melainkan sekedar libido berkuasa dan

hasrat menjegal lawan dengan segala cara. Mereka tidak

pernah berpikir untuk mengabdi dan melayani demi kebaikan

bangsa melainkan hanya ambisi berkuasa bagi kelompoknya

saja. Setiap saat mereka sibuk mencari dan menyebarkan isu,

hoax dan fitnah baru untuk menjatuhkan pemerintahan.

Mereka

teriak isu kebangkitan PKI padahal yang sebenarnya bangkit

adalah kelompok radikal dan sel-sel teroris. Mereka teriak isu

serangan tenaga kerja asing padahal tenaga kerja Indonesia

lebih banyak yang kerja di luar negeri dan disana tidak ada

seruan �serangan tenaga kerja Indonesia�. Mereka teriak soal

hutang luar negeri padahal rasio hutang kita sehat dan memiliki

peringkat bagus sebagai negara tujuan investasi. Mereka teriak

Jokowi anti Islam padahal pemerintah sekedar anti radikalisme

dan kampretisme yang membahayakan kedamaian, kerukunan

dan kesatuan bangsa.

Jokowi tidak pernah korupsi sapi, tidak

pernah culik orang, tidak pernah bakar sekolah dan tidak

pernah bikin chat porno tapi dibenci setengah mati bagaikan

setan saja. Sementara yang korupsi sapi, yang pernah culik

orang dan yang bikin chat mesum justru dibela layaknya orang

suci. Yang bersih, jujur dan mengabdi untuk rakyat malah

dimusuhi sementara yang ga jelas manfaat dan jasanya bagi

negara justru disanjung puji bagai pahlawan.

Mereka seringkali

lebih sok peduli pada bangsa lain daripada terhadap bangsa

sendiri. Mereka ngamuk ketika ada warga Palestina terusir tapi

diam seribu bahasa saat negeri sendiri diguncang teror bom

yang menewaskan banyak orang. Mereka bikin demo membela

pemain sepakbola negara lain yang kebetulan seagama hanya

karena urusan sepele yaitu cedera dalam permainan tapi diam

seribu bahasa saat komunitas Ahmadiyah di negeri ini diserang,

diusir, dirusak, dibakar bahkan dibunuh oleh kelompok mereka.

Saya rasa hanya orang gila saja yang membawa urusan

olahraga ke ranah agama dan politik. Hanya orang sinting saja

yang menganggap satu orang atlet sepak bola luar negeri

sebagai representasi umat Islam sedunia yang harus dibela,

disakralkan dan tidak boleh disenggol sampe cedera padahal

cedera dalam olahraga adalah hal yang wajar dan biasa.

Sungguh memalukan, sampai sekonyol dan segoblok itulah

sikap mereka dalam beragama.

Mereka juga lebih bangga

dengan negara lain tapi justru merendahkan negerinya sendiri.

Mereka menyanjung puji pemimpin negara lain seperti Raja

Arab dan Presiden Turki tapi justru mencaci maki Presiden

sendiri. Padahal jika Jokowi punya kebijakan seperti Raja Arab

dan Presiden Turki pasti sudah ada ribuan dari mereka yang

masuk penjara atau kehilangan kepalanya karena dianggap

melawan negara atau menghina kepala negara.

Anehnya lagi,

mereka demo ketika ada satu warga Palestina yang tewas

dibunuh Israel tapi diam seribu bahasa saat ada 10.000 warga

Yaman yang tewas dibantai militer Arab Saudi. Jika

pembantaian dilakukan oleh sesama orang Islam mereka diam

saja. Mereka sama sekali bukan pembela kemanusiaan

melainkan sekedar budak, kacung atau bahkan zombie yang

memperjuangkan ego dan ambisi kelompoknya saja.

Para tokoh,

ormas dan partai mereka tidak pernah mengutuk aksi terorisme

seakan teroris adalah bagian dari mereka sendiri yang wajib

dilindungi. UU revisi terorisme diganjal dan terkatung-katung

selama 2 tahun di Senayan dan baru disahkan setelah ada

banyak korban tewas akibat ulah barbar para teroris, desakan

masyarakat dan ultimatum dari Presiden yang akan terbitkan

Perppu untuk memberantas terorisme.

Mereka bahkan teriak

HAM bagi para pelaku teror tapi tidak pernah memikirkan HAM

para korban teror dan masyarakat lain yang terancam hak

hidupnya. Wakil Ketua MPR dari partai mereka bahkan usul

pelaku teror ditembak pake peluru bius saja seolah para teroris

itu juga nge-bom nya hanya pake bom bius saja.

Mereka ngamuk

dan bikin demo berjilid-jilid saat ada pejabat publik yang bilang

�jangan mau dibodohin pake......� tapi justru diam dan bahkan

membela saat ada penistaan lebih parah yang dilakukan oleh

kelompok mereka sendiri dengan perkataan �Prabowo titisan

Allah SWT�. �Nabi Muhammad gagal mewujudkan rahmatan lil

alamin� dan �Kitab suci adalah fiksi.� Mereka rame-rame demo

saat ada musisi yang terlibat video porno tapi diam saja saat

ada anak / keponakan majikannya yang terlibat video porno.

Mereka juga diam saja bahkan malah membela soal kasus chat

mesum dan foto porno yang melibatkan junjungannya.

Mereka

sangat mudah mengkafirkan orang lain dan menganggap

mereka yang tak sepaham dengan kelompoknya sebagai sesat,

munafik, halal darahnya dan bakal masup neraka. Mereka

berlagak sok suci dan sok benar sendiri padahal kelakuan,

etika, adab dan sopan santunnya kadang malah di bawah rata-

rata. Menyembah sandal jepit dan ember pecah tapi tidak

membunuh orang lain bagi saya adalah lebih baik daripada yang

mengaku menyembah Tuhan Yang Maha Pengasih tapi malah

tega membunuh sesama manusia.

Mereka bilang Pancasila

haram tapi justru menganggap air pipis onta dan minum air

bekas olahan tinja adalah halal. Mereka bilang demokrasi haram

tapi tidak pernah mengecam aksi penipuan trilyunan duit

puluhan ribu calon jemaah umroh dan gubernur yang korupsi 6

milyar hanya karena pelakunya termasuk bagian dari kelompok

mereka sendiri. Mereka bilang mengucap selamat hari raya

agama lain haram tapi tidak pernah ada kutukan dan fatwa

sesat untuk terorisme seolah terorisme itu halal.

Mereka takut

dengan patung dan simbol agama lain tapi tidak takut dosa

karena bikin hoax dan fitnah. Mereka berfatwa bahwa ngopi di

Starbucks bakal masup neraka. Ada juga yang berfatwa bahwa

yang percaya bumi bulat bakal masup neraka tapi tak ada

satupun ustadz mereka yang berfatwa bahwa pelaku terorisme

yang sudah membunuh banyak orang bakal masup neraka.

Bahkan ustadz mancung sendiri bilang bahwa bisa saja Imam

Samudra yang sudah bunuh 200 orang malah masuk sorga.

Saya rasa hanya orang bodoh saja yang percaya bahwa

membunuh bisa mendapat grand prize sorga. Mirisnya lagi yang

model gini malah banyak pengikutnya.

Mereka bilang Jokowi

kafir tapi justru bilang ISIS yang hobi perkosa, hobi bunuh dan

hobi penggal kepala sebagai sesama saudara yang tidak boleh

dihujat dan dimusuhi. Bahkan teroris Santoso yang pernah

gorok leher seorang petani tua justru dianggap sebagai

pahlawan yang mayatnya tersenyum dan wangi bau sorga.

Parahnya lagi pendukung terorisme semacam ini bisa duduk di

Senayan sebagai wakil rakyat dan pembuat undang-undang.

Jika sudah begini maka Indonesia mungkin akan segera

berubah menjadi Indonistan.

Mereka bikin acara �Peluk Aku� di

CFD agar orang bersimpati pada mereka. Padahal justru

merekalah yang seharusnya bersimpati dan memeluk keluarga

para korban bom teror. Mereka juga bikin film �Power of Love�

untuk mendokumentasikan peristiwa demo yang didalamnya

penuh ujaran kebencian seperti �Bunuh, gantung, bakar,

penggal, salib, penjarakan dll�. Sungguh aneh, mereka tidak

mau menunjukkan rasa simpati, cinta dan kasih sayang terlebih

dahulu tapi menuntut agar dicintai dan disayangi.

Saat aksi

demo di DKI mereka mengajari anak-anak kecil di bawah umur

untuk ikut demo bahkan teriak dan nyanyi �Bunuh, Bunuh�. Tapi

saat ada keluarga religius yang menjadi pelaku teror bom bunuh

diri di Surabaya mereka malah bilang �Teroris tak beragama�.

Mereka selalu menyangkal, berdalih, menyalahkan pihak lain

dan cari alasan dengan mengatakan bahwa aksi teror hanyalah

rekayasa dan pengalihan isu saja tanpa memikirkan bagaimana

perasaan keluarga para korban teror. Lebih parah lagi mereka

selalu cuci tangan dan mencari kambing hitam bahwa ini adalah

konspirasi polisi, aparat, pemerintah hingga Amerika,

Freemason, Illuminati, Aliens, agen CIA, agen Zionis hingga

agen togel dan agen elpiji segala.

Mereka nyinyir soal anggaran

tim BPIP sebesar 6 milyar tapi diam saja dengan anggaran

TGUPP sebesar 28 milyar. Padahal tim BPIP memiliki amanat

dan tanggung jawab besar untuk seluruh negara dalam

mengawal Pancasila dan terdiri dari tokoh-tokoh kompeten

seperti mantan Presiden, mantan Wapres, pemimpin ormas

agama terbesar (NU), ketua majelis ulama dll. Sementara tim

TGUPP hanya bertugas untuk satu wilayah DKI saja dan itupun

terdiri dari orang-orang yang ga jelas dan ga jelas pula kerja,

tugas dan manfaatnya selain hanya jadi penggembira dan tim

hore saja.

Pejabat publik yang kompeten, profesional, jujur,

bersih dan anti korupsi dibenci dan dijatuhkan hanya karena

alasan beda agama. Sementara yang ga becus kerja dan suka

bagi-bagi jatah duit rakyat buat kelompoknya tetap dibela hanya

karena dianggap seiman. Tapi yang bersih, jujur, anti korupsi

dan seiman seperti Jokowipun akan tetap dibenci, dimusuhi dan

berusaha dijatuhkan hanya karena tidak sepaham dengan

mereka dan tidak mendukung agenda besar mereka untuk

mengubah dasar negara dan menjadikan NKRI sebagai Negara

Agama.

Sungguh lucu, konyol, menggelikan sekaligus

menyedihkan saat kita melihat ada sekumpulan orang sakit jiwa

yang ngebet berkuasa dengan menghalalkan segala cara.

Mereka merasa paling benar dan paling suci dengan menafikan

pihak lain. Apapun akan dilakukan hanya agar kelompoknya

bisa berkuasa meskipun itu harus menjual martabat dan

kehormatan dirinya. Jangankan kehormatan dirinya, bahkan

martabat bangsa, Tuhan dan agamapun juga siap mereka jual

dan gadaikan.

Bagi mereka �politik identitas & politik

kebencian� adalah komoditas yang harus bisa mereka

manfaatkan sebesar-besarnya demi tujuan & kepentingan

mereka. Mereka bersembunyi dibalik logika absurd boleh

�membenci karena Tuhan� seolah Tuhan adalah Maha

Pembenci yang memerintahkan mereka untuk juga menjadi

kaum pembenci. Ideologi kebencian yang sudah

meluluhlantakkan banyak negara di Timur Tengah ini ingin

dibawa kesini untuk menghancurkan negeri ini. Dan mereka

akan terus membenci sampe grup band Metallica bikin album

religi.

Mabok dogma memang bisa bikin orang kehilangan akal

sehat dan hati nuraninya. Bahaya dari racun ideologi

Kampretisme yang berkembang di masyarakat saat ini bisa

membuat kita kehilangan nalar, jati diri dan sifat kemanusiaan

kita. Bangsa ini bakal hancur, pecah, terpuruk dan ngesot

mundur ke belakang jika para Kampreters ini berkuasa. Jika

silent majority yang waras diam saja menyaksikan semua

kekonyolan ini maka akan lebih cepat lagi bangsa ini runtuh dan

kembali ke pola pikir dan peradaban ala abad pertengahan.

Mereka tidak mau mengakui kinerja bagus Presiden dalam

membangun infrastruktur tapi malah mengklaim hasil kerja

tersebut sebagai prestasi dari tokoh kelompok mereka yang

sebenarnya ga kerja apa-apa. Jokowi yang kerja tapi mereka

berterima kasihnya sama Aher. Ahok yang kerja tapi mereka

klaim sebagai prestasi Anies. Jokowi yang sibuk kerja

pontang-panting siang malam demi kesejahteraan negara tapi

mereka justru mengidolakan Erdogan presiden Turki yang ga

ada jasa dan hubungannya sama sekali dengan mereka.

Mereka

teriak anti aseng tapi sebar proposal ngemis duit THR pada

para pengusaha. Saat ketahuan, mereka jadi malu dan bilang

itu cuma buat lucu-lucuan. Padahal kenyataannya di lapangan

jika hal itu tidak dipenuhi maka biasanya akan muncul

perusakan, ancaman dan intimidasi. Mereka teriak anti kapir

tapi tidak malu terima gaji dan THR dari boss dan majikannya

yang katanya kapir.

Mereka teriak anti kapir tapi tidak malu

sehari-hari pake produk hasil ilmu pengetahuan dan tehnologi

bangsa kapir. Hampir semua tehnologi dan fasilitas yang kita

gunakan saat ini (seperti telepon, internet, mobil, motor,

televisi, listrik dll) adalah jasa, sumbangsih, ide dan karya dari

bangsa kapir. Jadi nikmat kapir manakah yang mereka

dustakan?

Mereka getol teriak �Ganti Presiden� tapi tidak malu

mudik lewat jalan tol yang dibangun oleh Presiden. Tapi karena

bukan Presiden Turki maka semua jasa dan jerih payah ini tidak

bakalan mereka akui. Ini bukan saja tidak tahu malu, tidak tahu

diri, tidak tahu bersyukur, tidak tahu balas budi dan tidak tahu

terima kasih tapi memang sudah sakit jiwa akut sejak dari

sononya. Sakit jiwa yang diridloi Tuhan katanya. Tuhan kok

paranoid, begitu jawaban saya....

Salam Waras nan Tak Kunjung

Datang

#2019 Ganti Otak Kampret

copas dr FB